Cerita Bahasa Arab tentang Kedermawaan dan Artinya

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Insyaallah pada hari ini saya akan menulis artikel yang masuk dalam kategori kisah (Qasas).
cerita bahasa arab tentang kedermawaan
via Pixabay
Cerita ini diambil dari buku Qira'ah (Silsilah) untuk level 3. Insyallah akan ada banyak manfaat yang bisa diambil oleh pembaca, diantaranya:
  • Manfaat dari sisi bahasa Arab. Kosakata dan tarkib (susunan kalimat) akan bertambah, sehingga kemampuan Anda akan semakin baik. Begitupula kemampuan (maharah) membaca, semakin sering dibaca dan dengan suara keras, akan semakin meningkat kemampuan qira'ah Anda.
  • Manfaat dari sisi tauladan. Jika di dalamnya ada nilai adab yang positif, maka jiwa dan diri Anda akan termotivasi untuk mencoba mengikuti dan meneladaninya, walaupun tidak 100%. Karena mengikuti orang baik itu adalah sebuah kebaikan atau kemenangan. Seorang penyair Arab mengatakan:
    فَتَشَبَّهُوا إِنْ لَمْ تَكُوْنُوا مِثْلَهُمْ ** إِنَّ التَشَبُّهَ بِالكِرَامِ فَلَاحُ
    Artinya:
    Tiru dan ikutilah jika kamu belum mampu menjadi mereka... Sesungguhnya bergaya meniru orang-orang baik adalah kemenangan...
  • Dan manfaat dari sisi sejarah. Semakin banyak sejarah yang diketahui, Anda semakin yakin bahwa umat Islam memiliki tokoh-tokoh yang bisa diidolakan. Dan generasi yang baik adalah mereka yang tersambung dengan sejerah pendahulnya.
So, langsung saja. Sepertinya Anda sudah tidak sabar untuk membaca. Selamat membaca dan belajar.
عِنْدَمَا هَرَبَ مَعْنٌ بْنُ زَائِدَةَ مِنَ الخَلِيْفَةِ الـمَنْصُوْرِ العَبَّاسِيِّ خَفَّفَ لِـحْيَتَهُ ، وَحَلَقَ شَعْرَهُ ، وَلَبِسَ جُبَّةَ صُوْفٍ سَـمِيْكَةً ، وَرَكِبَ جَـمَلًا ، وَمَضَى إِلَى البَادِيَةِ لِيَنْجُوَ مِنَ القَتْلِ
Ketika Ma'an bin Zaidah melarikan diri dari Khalifah Al-Manshur Al-Abbasi, ia memangkas jenggot, mencukur rambut, memakai jubah wool yang tebal, mengendarai seekor unta dan pergi ke Badui supaya selamat dari pembunuhan.


وَكَانَ أَحَدُ جُنُوْدِ الـمَنْصُوْرِ يَبْحَثُ عَنْ مَعْنٍ لِيَقْبِضَ عَلَيْهِ حَتَّى يُسَلِّمَهُ إِلَى الخَلِيْفَةِ وَيَأْخُذَ الـمُكَافَأَةَ الَّتِي جَعَلَهَا لِـمَنْ يَأْتِي بِهِ ، فَتَبِعَهُ إِلَى البَادِيَةِ حَتَّى لَـحِقَ بِهِ ، وَأَمْسَكَ بِـجَمَلِهِ ، وَقَالَ لَهُ : أَنْتَ الَّذِي يّبْحَثُ عَنْكَ أَمِيْرُ الـمُؤْمِنِيْنَ
Salah satu prajurit Al-Manshur berupaya untuk mencari Ma’an dan menangkapnya, untuk diserahkan kepada Khalifah lalu mengambil imbalan yang telah disediakan bagi siapa saja yang bisa membawanya. Ia mengikutinya ke Badui hingga berhasil menyusulnya, lalu ia memegang unta (yang dinaiki Ma’an) dan berkata kepadanya, “Kamulah orang yang dicari-cari oleh Amirul Mukminin.”

قَالَ مَعْنٌ : وَمَنْ أَنَا حَتَّى يَبْحَثُ عَنِّي أَمِيْرُ الـمُؤْمِنِيْنَ ؟
Ma’an berkata, “Siapalah aku sampai dicari-cari oleh Amirul Mukminin?”

لَـمْ يَـخَفْ مَعْنٌ ، وَلَـمْ يَضْطَرِبْ ، وَلَـمْ يَرْجُ الجُنْدِيَّ أَنْ يُطْلِقَهُ ، بَلْ مَدَّ يَدَهُ إِلَى جَيْبِهِ ، وَأَخْرَجَ مِنْهُ جَوْهَرَةً ثَـمِيْنَةً ، وَقَالَ : هَذِهِ جَوْهَرَةٌ تُسَاوِي أَضْعَافَ مَا جَعَلَهُ الـمَنْصُوْرُ جَائِزَةً لِـمَنْ يَقْبِضُ عَلَيَّ ، فَخُذْهَا ، وَاتْرُكْنِي
Ma’an tidak takut dan gemetar, dan tidak pula ia berharap dari prajurit itu untuk melepaskannya,  bahkan ia memasukkan tangannya ke dalam kantong, lalu mengeluarkan sebuah permata yang mahal, dan berkata, “Permata itu (harganya) lebih mahal berkali-lipat daripada imbalan yang dijanjikan oleh Al-Manshur bagi siapa saja yang berhasil menangkap aku, ambillah dan tinggalkanlah aku!”

أَخَذَ الجُنْدِيُّ الجَوْهَرَةَ وَنَظَرَ إِلَيْهَا ، ثُمَّ قَالَ : صَدَقْتَ ، إِنَّـهَا جَوْهَرَةٌ ثَـمِيْنَةٌ ، وَلَنْ آخُذَهَا حَتَّى أَسْأَلَكَ عَنْ شَيْءٍ ، فَإِنْ صَدَقْتَ تَرَكْتُكَ
Prajurit itu mengambil permatanya dan melihat-lihatnya, kemudian berkata, “Betul, ini adalah permata yang mahal, dan aku tidak akan mengambilnya sampai aku bertanya sesuatu kepadamu, jika kamu jujur akan aku lepaskan.”

إِنَّ النَّاسَ وَصَفُوْكَ بِالكَرَمِ ، فَأَخْبِرْنِي ، هَلْ وَهَبْتَ قَطُّ مَالَكَ كُلَّهُ ؟ قَالَ مَعْنٌ : لَا ، قَالَ : فَنِصْفَهُ ، قَالَ : لَا ، قَالَ : فَثُلُثَهُ ، قَالَ : لَا . حَتَى بَلَغَ العُشْرَ . فَاسْتَحْيَا مَعْنٌ وَقَالَ : أَظُنُّ أَنِّي فَعَلْتُ
“Sungguh manusia telah mensifatimu dengan kedermawaan, tolong beritahu aku, apakah kamu pernah memberikan seluruh hartamu walaupun sekali?”, Ma’an menjawab, “Tidak”, ia bertanya lagi, “(Kalau) setengahnya?”, ia menjawab, “Tidak”, ia bertanya lagi, “(Kalau) sepertiganya?”, ia menimpali, “Tidak”. Sampai (ia bertanya) sepersepuluhnya. Ma’an malu dan menjawab, “Kurasa aku pernah melakukannya.”

فَقَالَ الجُنْدِيُّ : أَنَا وَاللهِ جُنْدِيٌّ ، رَاتِبِي فِي الشَّهْرِ عِشْرُوْنَ دِرْهَمًا ، وَهَذِهِ الجَوْهَرَةُ قِيْمَتُهَا أَلْفُ دِيْنَارٍ . وَقَدْ وَهَبْتُهَا لَكَ ، وَوَهَبْتُكَ لِأَهْلِكَ وَأَوْلَادِكَ لِتَعْلَمَ أَنَّ فِي الدُّيْنَا مَنْ هُوَ أَكْرَمُ مِنْكَ ، فَلَا تَتَوَقَّفْ عَنْ فِعْلِ الخَيْرِ ، ثُمَّ مَضَى
Berkata prajurit tersebut, “Aku –demi Allah- hanyalah seorang prajurit, dan gajiku dalam sebulan dua puluh Dirham, dan permata ini harganya seribu Dinar. Sungguh telah aku hadiahkan ini untukmu, dan aku hadiahkan pula dirimu untuk keluarga dan anak-anakmu, supaya engkau tahu bahwa di dunia ini ada orang yang lebih dermawan darimu, maka janganlah engkau pernah berhenti untuk berbuat baik”, kemudian ia pergi dan berlalu.

MUFRADAT

  • Kata-Kata Kerja ( الأَفْعَالُ ):

  1. ( هَرَبَ - يَهْرُبُ ) Melarikan diri/Kabur.
  2. ( خَفَّفَ - يُخَفِّفُ ) Meringankan/Menipiskan.
  3. ( حَلَقَ - يَحْلِقُ ) Mencukur.
  4. ( لَبِسَ - يَلْبَسُ ) Memakai/Mengenakan.
  5. ( رَكِبَ - يَرْكَبُ ) Menaiki/Mengendarai.
  6. ( مَضَى – يَمْضِي ) Berlalu/Pergi.
  7. ( بَحَثَ – يَبْحَثُ عَنْ ) Mencari.
  8. ( قَبَضَ – يَقْبِضُ عَلَى ) Menangkap.
  9. ( سَلَّمَ - يُسَلِّمُ ) Menyerahkan.
  10. ( أَخَذَ - يَأْخُذُ ) Mengambil.
  11. ( جَعَلَ - يَجْعَلُ ) Menjadikan.
  12. ( أَتَى – يَأْتِي بِـ ) Membawa/Mendatangkan.
  13. ( تَبِعَ - يَتْبَعُ ) Mengikuti.
  14. ( لَحِقَ – يَلْحَقُ بِـ ) Menyusul.
  15. ( أَمْسَكَ - يُمْسِكُ ) Memegang.
  16. ( قَالَ - يَقُوْلُ ) Berkata.
  17. ( خَافَ - يَخَافُ ) Takut.
  18. ( اِضْطَرَبَ - يَضْطَرِبُ ) Gemetar.
  19. ( رَجَا - يَرْجُو ) Berharap/Mengharapkan.
  20. ( أَطْلَقَ – يُطْلِقُ ) Membebaskan/Melepaskan.
  21. ( مَدَّ - يَمُدُّ ) Menjulurkan.
  22. ( أَخْرَجَ - يُخْرِجُ ) Mengeluarkan.
  23. ( سَاوَى - يُسَاوِي ) Menyamai/Menyerupai.
  24. ( تَرَكَ - يَتْرُكُ ) Meninggalkan.
  25. ( نَظَرَ – يَنْظُرُ إِلَى ) Melihat.
  26. ( صَدَقَ - يُصْدُقُ ) Benar/Jujur.
  27. ( سَأَلَ - يَسْأَلُ ) Bertanya.
  28. ( وَصَفَ - يَصِفُ ) Mensifati.
  29. ( أَخْبَرَ - يُخْبِرُ ) Mengkabari/Memberitahu.
  30. ( وَهَبَ - يَهَبُ ) Menghadiahkan/Menghibahkan.
  31. ( بَلَغَ - يَبْلُغُ ) Mencapai.
  32. ( اِسْتَحْيَا - يَسْتَحْيِي ) Malu.
  33. ( ظَنَّ - يَظُنُّ ) Mengira.
  34. ( فَعَلَ - يَفْعَلُ ) Melakukan.
  35. ( عَلِمَ - يَعْلَمُ ) Mengetahui.
  36. ( تَوَقَّفَ - يَتَوَقَّفُ ) Berhenti.

  • Kata-Kata Benda ( الأَسْمَاءُ ):

  1. ( خَلِيْفَةٌ جـ خُلَفَاءُ ) Khalifah.
  2. ( لِحْيَةٌ جـ لِحَى ) Jenggot.
  3. ( شَعْرٌ جـ أَشْعَارٌ  ) Rambut
  4. ( جُبَّةٌ جـ جُبَّاتٌ ) Jubah/Mantel.
  5. ( صُوْفٌ جـ أَصْوَافٌ ) Wool/Bulu.
  6. ( سَمِيْكٌ / سَمِيْكَةٌ ) Tebal.
  7. ( جَمَلٌ جـ جِمَالٌ ) Unta.
  8. ( بَادِيَةٌ جـ بَوَادٍ ) Badui.
  9. ( قَتْلٌ ) Pembunuhan.
  10. ( جُنْدٌ جـ جُنُوْدٌ ) Tentara/Prajurit.
  11. ( مُكَافَأَةٌ جـ مُكَافَآتٌ ) Imbalan/Balasan.
  12. ( أَمْيْرٌ جـ أُمَرَاءُ ) Pemimpin.
  13. ( مُؤْمِنٌ جـ مُؤْمِنُوْنَ ) Mukmin.
  14. ( يَدٌ جـ أَيْدٍ ) Tangan.
  15. ( جَيْبٌ جـ جُيُوْبٌ ) Kantong baju.
  16. ( جَوْهَرَةٌ ) Permata.
  17. ( ثَمِيْنٌ / ثَمِيْنَةٌ ) Mahal/Berharga.
  18. ( ضِعْفٌ جـ أَضْعَافٌ ) Belipat ganda.
  19. ( جَائِزَةٌ جـ جَوَائِزُ ) Hadiah Pemenang.
  20. ( شَيْءٌ جـ أَشْيَاءٌ ) Sesuatu.
  21. ( إِنْسَانٌ جـ نَاسٌ ) Manusia
  22. ( كَرَمٌ ) Kedermawaan dan sinonimnya adalah ( جُوْدٌ ).
  23. ( مَالٌ جـ أَمْوَالٌ ) Harta.
  24. ( نِصْفٌ جـ أَنْصَافٌ ) Setengah.
  25. ( ثُلُثٌ جـ أَثْلَاثٌ ) Sepertiga.
  26. ( عُشْرٌ جـ أَعْشَارٌ ) Sepersepuluh.
  27. ( رَاتِبٌ جـ رَوَاتِبُ ) Gaji.
  28. ( شَهْرٌ جـ أَشْهُرٌ / شُهُوْرٌ ) Bulan.
  29. ( عِشْرُوْنَ ) Dua puluh.
  30. ( دِرْهَمٌ جـ دَرَاهِمُ ) Dirham.
  31. ( قِيْمَةٌ ) Harga/Nilai.
  32. ( أَلْفٌ جـ آلَافٌ ) Seribu.
  33. ( دِيْنَارٌ جـ دَنَانِيْرُ ) Dinar.
  34. ( أَهْلٌ جـ أَهْلُوْنَ ) Keluarga.
  35. ( وَلَدٌ جـ أَوْلَادٌ ) Anak.
  36. ( دُنْيَا ) Dunia.
  37. ( أَكْرَمُ / كُرْمَى ) Lebih mulia/dermawan.
  38. ( فِعْلٌ جـ أَفْعَالٌ ) Perbuatan.
  39. ( خَيْرٌ ) Baik/Kebaikan.
Demikian cerita pendek tentang kedermawaan Ma'an bin Zaidah dalam bahasa Arab dan terjemahannya. Semoga kisah tersebut bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih atas kunjungannya. Wa jazaakumullahu khairan.

2 Percakapan Bahasa Arab tentang Kebersihan dan Artinya

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Kaifa haalukum jamii'an? Masih semangat untuk belajar bahasa Arab kan?

Ahbaabii... Ini adalah tulisan lanjutan dari proyek penerjemahan dialog-dialog bahasa Arab yang ada di dalam buku ABY. Apa itu ABY? Buku Al-'Arabiyyatu Bayna Yadayka ( العَرَبِيَّةُ بَيْنَ يَدَيْكَ ), buku panduan belajar bahasa Arab untuk penutur selain orang Arab yang terbaru dan terpopuler di saat ini.

Alhamdulillah penerjemahan buku pertama telah selesai, dan ini adalah bagian dari percakapan bahasa Arab yang ada di buku kedua yang berwarna hijau. Tak perlu berpanjang lebar, materi kali ini tentang kebersihan ( النَّظَافَةُ ). Perkara yang sangat dianjurkan di dalam agama Islam.
percakapan bahasa Arab tentang kebersian
via Pixabay
Dan perlu Anda ketahui, kebiasaan saya dalam menulis sebuah dialog atau cerita adalah memperinci setiap kosakata yang muncul di dalam hiwar dan menuliskan setelahnya. Seperti yang bisa Anda lihat di bawah ini. Selamat membaca dan belajar.

Percakapan Pertama ( الحِوَارُ الأَوَّلُ )

. مَا أَطْيَبَ العِطْرَ الَّذِي تَسْتَعْمِلُهُ اليَوْمَ يَا عِمَادُ
جُوْن
Imad, harum sekali parfum yang
kamu pakai hari ini!
Jhon
. شُكْرًا يَا جُوْن
عِمَادٌ
Terima kasih Jhon.Imad
. أَرَاكَ تَـهْتَمُّ بِالنَّظَافَةِ كَثِيْرًا
جُوْن
Aku melihatmu sangat perhatian 
dengan kebersihan.
Jhon
. حَقًّا ؛ لِأَنَّ الإِسْلَامَ يَـحُثُّ الـمُسْلِمَ عَلَى النَّظَافَةِ
عِمَادٌ
Betul; Karena Islam menganjurkan
seorang muslim (peduli) akan kebersihan.
Imad
هَلْ يَهْتَمُّ كُلُّ الـمُسْلِمِيْنَ بِالنَّظَافَةِ مِثْلَكَ ؟
جُوْن
Apakah semua kaum muslimin
perhatian dengan kebersihan sepertimu?
Jhon
، نَعَمْ ، لِأَنَّ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَتَوَضَّأَ
. وَيَغْتَسِلَ ، وَيَتَطَهَّرَ
عِمَادٌ
Iya, karena setiap muslim harus
berwudhu, mandi, dan bersuci.
Imad
، هَذِهِ عَنْ نَظَافَةِ الجِسْمِ
وَمَاذَا عَنْ نَظَافَةِ الـمَلْبَسِ ؟
جُوْن
Ini tentang kebersihan badan,
lalu bagaimana dengan kebersihan pakaian?
Jhon
، يَهْتَمُّ الـمُسْلِمُ بِنَظَافَةِ الـمَلْبَسِ
، كَمَا يَهْتَمُّ بِنَظَافَةِ الجِسْمِ
. فَتَكُوْنُ ثِيَابُهُ نَظِيْفَةً دَائِمًا
عِمَادٌ
Seoerang muslim memperhatikan
kebersihan pakaian, sebagaimana
ia memperhatikan kebersihan badan,
sehingga pakaiannya selalu bersih.
Imad
. فِعْلًا ، النَّظَافَةُ أَمْرٌ مُهِمٌّ عِنْدَكُمْ
جُوْن
Kenyataannya begitu, kebersihan adalah
urusan penting bagi kalian.
Jhon
. وَهُنَاكَ نَوْعٌ ثَالِثٌ مِنَ النَّظَافَةِ
عِمَادٌ
Di sana ada kebersihan jenis ketiga.Imad
مَا هُوَ ؟
جُوْن
Apa itu?Jhon
. نَظَافَةُ القَلْبِ
عِمَادٌ
Kebersihan hati.Imad
مَاذَا تَقْصِدُ ؟
جُوْن
Maksudnya?Jhon
، يَـجِبُ أَنْ يَكُوْنَ الـمُسْلِمُ نَظِيْفَ القَلْبِ
. يُـحِبٌّ الـخَيْرَ لِأَخِيْهِ ، كَمَا يُـحِبُّ لِنَفْسِهِ
عِمَادٌ
Seorang muslim harus bersih hati,
mencintai kebaikan untuk saudaranya,
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Imad
شُكْرًا يَا عِمَادُ ؛
. فَقَدْ تَعَلَّمْتُ مِنْكَ اليَوْمَ الكَثِيْرَ
جُوْن
Terima kasih Imad; Hari ini aku
telah belajar banyak hal darimu.
Jhon
. عَفْوًا ، وَإِلَى لِقَاءٍ
عِمَادٌ
Sama-sama, dan sampai jumpa lagi.Imad

MUFRADAT (KOSA KATA)

  • Kata-Kata Kerja ( الأَفْعَالُ ):

  1. ( اِسْتَعْمَلَ - يَسْتَعْمِلُ ) Memakai.
  2. ( رَأَى - يَرَى ) Melihat.
  3. ( اِهْتَمَّ - يَهْتَمُ بِـ ) Memperhatikan.
  4. ( حَثَّ - يَحُثُّ عَلَى ) Menganjurkan.
  5. ( ُتَوَضَّأَ - يَتَوَضَّأ ) Wudhu.
  6. ( اِغْتَسَلَ - يَغْتَسِلُ ) Mandi.
  7. ( تَطَهَّرَ - يَتَطَهَّرُ ) Bersuci.
  8. ( كَانَ - يَكُوْنُ ) Menjadi.
  9. ( قَصَدَ - يَقْصِدُ ) Bermaksud.
  10. ( وَجَبَ - يَجِبُ ) Harus/Wajib.
  11. ( أَحَبَّ - يُحِبُّ ) Mencintai.
  12. ( تَعَلَّمَ - يَتَعَلَّمُ ) Belajar.

  • Kata-Kata Benda ( الأَسْمَاءُ ):

  1. ( عِطْرٌ جـ عُطُوْرٌ ) Minyak wangi/Parfum.
  2. ( يَوْمٌ جـ أَيَّامٌ ) Hari.
  3. ( شُكْرًا ) Terima kasih.
  4. ( نَظَافَةٌ ) Kebersihan.
  5. ( كَثِيْرٌ / كَثِيْرَةٌ ) Banyak/Sering.
  6. ( حَقًّا ) Betuh/Sungguh.
  7. ( الإِسْلَامُ ) Agama Islam.
  8. ( مُسْلِمٌ جـ مُسْلْمُوْنَ ) Muslim.
  9. ( كُلُّ ) Setiap/Semua.
  10. ( مِثْلُ ) Seperti.
  11. ( جِسْمٌ جـ أَجْسَامٌ ) Tubuh/Badan.
  12. ( مَلْبَسٌ جـ مَلَابِسُ ) Pakaian.
  13. ( ثَوْبٌ جـ ثِيَابٌ ) Pakaian.
  14. ( نَظِيْفٌ / نَظِيْفَةٌ ) Bersih.
  15. ( دَائِمًا ) Selalu.
  16. ( فِعْلًا ) Sebenarnya/Yang aktual.
  17. ( أَمْرٌ جـ أُمُوْرٌ ) Perkara/Urusan/Hal.
  18. ( مُهِمٌّ / مُهِمَّةٌ ) Penting.
  19. ( هُنَاكَ ) Di sana.
  20. ( نَوْعٌ جـ أَنْوَاعٌ ) Jenis/Macam.
  21. ( ثَالِثٌ / ثَالِثَةٌ ) Ketiga.
  22. ( قَلْبٌ جـ قُلُوْبٌ ) Hati.
  23. ( خَيْرٌ ) Kebaikan.
  24. ( أَخٌ جـ إِخْوَةٌ ) Saudara.
  25. ( نَفْسٌ جـ أَنْفُسٌ ) Jiwa/Diri.
  26. ( عَفْوًا ) Sama-sama.
  27. ( لِقَاءٌ جـ لِقَاءَاتٌ ) Pertemuan/Perjumpaan.

Percakapan Kedua ( الحِوَارُ الثَّانِي )

. نُرِيْدُ تَنَاوُلَ العَشَاءِ اللَّيْلَةَ خَارِجَ البَيْتِ
هِنْدٌ
Kita ingin makan malam di luar.Hindun
. فِكْرَةٌ مُـمْتَازَةٌ ، أَنَا أُحِبُّ الأَكَلَاتِ السَّرِيْعَةِ
بَدْرٌ
Ide bagus, aku suka makanan cepat saji.Badr
وَلَكِنَّ طَعَامَ البَيْتِ أَفْضَلُ ؛
. فَهُوَ لَذِيْذٌ ، وَنَظِيْفٌ ، وَصِحِّيٌّ
الأَبُ
Tapi makanan rumah lebih baik,
enak, bersih, dan sehat.
Ayah
. سَأُعِدُّ لَكُم اللَّيْلَةَ عَشَاءً لَذِيْذًا
الأُمُّ
Aku akan menyiapkan makan malam yang enak.Ibu
. لَا يَا أُمِّي . نَـحْنُ نُـحِبُّ الأَكَلَاتِ السَّرِيْعَةِ
هِنْدٌ
Tidak ibuku. Kita suka makanan cepat saji.Hindun
. إِذَنْ ، هَيَّا بِنَا نَتَنَاوَلُ العَشَاءَ اللَّيْلَةَ فِي الـخَارِجِ
الأَبُ
Kalau begitu, mari kita makan malam di luar.Ayah
(الأُسْرَةُ تَعُوْدُ إِلَى البَيْتِ بَعْدَ تَنَاوُلِ العَشَاءِ)
(Sekeluarga kembali ke rumah
setelah makan malam)

. أَشْعُرُ بِآلَامٍ شَدِيْدَةٍ فِي بَطْنِي
هِنْدٌ
Aku rasa perutku sakit.Hindun
. وَأَنَا أَيْضًا : آهِ ! آهِ ! آهِ ! بَطْنِي بَطْنِي
بَدْرٌ
Aku juga: Ah! Ah! Ah! Perutku... Perutku...Badr
. وَأَنَا كَذَلِكَ
الأَبُ
Begitupula aku.Ayah
. سَأَطْلُبُ سَيَّارَةَ الإِسْعَافِ حَالاً . رُبـَّمَا كَانَ هَذَا تَسَمُّمًا
الأُمُّ
Segera aku akan memanggil mobil ambulan.
Mungkin ini keracunan (makanan).
Ibu
، لَاحَظْتُ أَنَّ الـمَطْعَمَ غَيْـرُ نَظِيْفٍ
. وَكَذَلِكَ عُمَّالُ الـمَطْعَمِ
الأَبُ
Aku perhatikan kalau restorannya tidak bersih,
begitupula pekerja-pekerjanya.
Ayah
. وَكَانَتِ الـمَائِدَةُ وَالأَطْبَاقُ وَالأَكْوَابُ مُتَّسِخَةٌ
الأُمُّ
Dan meja makan, piring-piring,
dan gelas-gelasnya kotor.
Ibu
. لَنْ أَتَنَاوَلَ الطَّعَامَ مَرَّةً أُخْرَى خَارِجَ البَيْتِ
هِنْدٌ
Aku tidak akan makan lagi di luar rumah.Hindun
. هَا هِيَ سَيَّارَةُ الإِسْعَافِ قَدْ وَصَلَتْ
الأُمُّ
Ini dia mobil ambulan telah tiba.Ibu

MUFRADAT (KOSA KATA)

  • Kata-Kata Kerja ( الأَفْعَالُ ):

  1. ( أَرَادَ - يُرِيْدُ ) Ingin/Mau.
  2. ( أَحَبَّ - يُحِبُّ ) Suka/Cinta.
  3. ( أَعَدَّ - يُعِدُّ ) Menyiapkan.
  4. ( تَنَاوَلَ - يَتَنَاوَلُ ) Menyantap.
  5. ( عَادَ - يَعُوْدُ ) Kembali.
  6. ( شَعَرَ - يَشْعُرُ ) Merasakan.
  7. ( طَلَبَ - يَطْلُبُ ) Meminta/Mencari.
  8. ( لَاحَظَ - يُلَاخِظُ ) Memperhatikan.
  9. ( وَصَلَ - يَصِلُ ) Sampai/Tiba.

  • Kata-Kata Benda ( الأَسْمَاءُ ):

  1. ( تَنَاوُلٌ ) Makan, asal katanya adalah ( تَنَاوَلَ - يَتَنَاوَلُ ) yang artinya mengambil.Tapi ketika disandingkan dengan makanan artinya menjadi 'menyantap/memakan'.
  2. ( عَشَاءٌ ) Makan malam.
  3. ( لَيْلَةٌ جـ لَيَالٍ ) Malam.
  4. ( خَارِجٌ ) Di luar.
  5. ( بَيْتٌ جـ بُيُوْتٌ ) Rumah.
  6. ( فِكْرَةٌ ) Ide.
  7. ( مُمْتَازٌ / مُمْتَازَةٌ ) Istimewa.
  8. ( الأَكَلَاتُ السَّرِيْعَةُ ) Makanan cepat saji (Fast Food).
  9. ( طَعَامٌ جـ أَطْعِمَةٌ ) Makanan.
  10. ( أَفْضَلُ ) Lebih baik/utama.
  11. ( لَذِيْذٌ / لَذِيْذَةٌ ) Lezat.
  12. ( نَظِيْفٌ / نَظِيْفَةٌ ) Bersih.
  13. ( صِحِّيٌّ / صِحِّيَّةٌ ) Sehat (Kata Sifat).
  14. ( أُمٌّ جـ أُمَّهَاتٌ ) Ibu/Mama.
  15. ( إِذَنْ ) Kalau begitu.
  16. ( أُسْرَةٌ جـ أُسَرٌ ) Keluarga.
  17. ( بَعْدَ ) Setelah.
  18. ( أَلَمٌ جـ آلَامٌ ) Rasa sakit.
  19. ( شَدِيْدٌ / شَدِيْدَةٌ ) Sangat.
  20. ( بَطْنٌ جـ بُطُوْنٌ ) Perut.
  21. ( أَيْضًا ) Juga.
  22. ( سَيَّارَةُ الإِسْعَافِ ) Mobil Ambulan.
  23. ( حَالًا ) Sekarang juga.
  24. ( رُبَّمَا ) Bisa jadi/Kemungkinan.
  25. ( تَسَمُّمٌ ) Keracunan.
  26. ( مَطْعَمٌ جـ مَطَاعِمُ ) Restoran/Rumah makan.
  27. ( عَامِلٌ جـ عُمَّالٌ ) Pekerja/Pegawai.
  28. ( مَائِدَةٌ جـ مَوَائِدُ ) Mإeja makan.
  29. ( طَبَقٌ جـ أَطْبَاقٌ ) Piring.
  30. ( كُوْبٌ جـ أَكْوَابٌ ) Gelas.
  31. ( مُتَّسِخٌ / مُتَّسِخَةٌ ) Kotor.
  32. ( مَرَّةٌ أُخْرَى ) Sekali lagi.
Demikian dua (2) percakapan bahasa Arab dengan tema kebersihan dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Semoga sajian di atas bisa diambil manfaatnya, serta menambah perbendaharaan mufradat Anda.

sekian, kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih atas kunjungannya. Wa jazaakumullahu khairan.

20 Kata Mutiara Bahasa Arab tentang Ilmu dan Artinya [+Gambar]

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah ta'ala. Sudah lama saya tidak menulis tentang kata-kata mutiara (hikam). Di blog ini baru ada dua postingan pada kategori tersebut, yaitu kata mutiara cinta dan tentang guru.

Insyaallah, pada kesempatan ini saya akan berbagi kata mutiara bahasa Arab tentang ilmu. Tujuannya adalah untuk memotivasi diri ini untuk selalu bersemangat dalam belajar dan menuntut ilmu.

Selain motivasi diri, terkadang jiwa yang lemah ini membutuhkan dukungan dan support dari luar. Seperti berkunjung ke teman-teman yang shalih, membaca sejarah para ulama dan merekam dengan baik untaian mutiara yang keluar dari lubuk hati mereka.

Dalam pepatah Arab dikatakan:
ِالكَلَامُ إِذَا خَرَجَ مِنَ القَلْبِ وَصَلَ إِلَى القَلْب
Perkataan jika keluar dari hati akan sampai ke hati (juga).

Mengapa perkataan mereka bisa memotivasi diri kita? Bisa jadi dikarenakan bersihnya hati, dan ketulusan niat mereka. Sehingga bisa menyalakan semangat dan menumbuhkan motivasi.

Langsung saja, berikut ini kata-kata mutiara ilmu dalam bahasa Arab dan artinya.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 1
Imam Syafi’i -rahimahullahu- berkata:

لَيْسَ العِلْمُ مَا حُفِظَ ، إِنَّمَا العِلْمُ مَا نَفَعَ
laysal-‘ilmu maa hufizha, innamal-‘ilmu maa nafa’a

Ilmu bukanlah apa yang dihafaal, akan tetapi yang bermanfaat.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 2
Imam Az-Zuhri -rahimahullahu- berkata:


إِنَّمَا يُذْهِبُ العِلْمَ النِّسْيَانُ ، وَتَرْكُ الـمُذَاكَرَةِ
innamaa yudzhibul-‘ilman-nisyaanu, wa tarkul-mudzaakarati

Sesungguhnya yang menyebabkan ilmu hilang adalah lupa dan tidak mengulanginya.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 3
Imam Mujahid -rahimahullahu- berkata:


لَا يَتَعَلَّمُ العِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلَا مُسْتَكْبِرٌ
laa yata’allamul-‘ilma mustahyin wa laa mustakbirun


Tidak akan pernah belajar orang yang malu dan sombong.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 4
Imam Sufyan Ats-Tsauri -rahimahullahu- berkata:


اِعْلَمْ أَنَّ العِلْمَ إِنْ لَـمْ يَنْفَعْكَ ضَرَّكَ
i’lam annal-‘ilma in lam yanfa’ka dharraka


Ketahuilah bahwa jika ilmu tidak memberimu manfaat, maka akan membahayakanmu.

Seorang pujangga Arab berkata:


العِلْمُ أَفْضَلُ خَلَفٍ ، وَالعَمَلُ بِهِ أَفْضَلُ شَرِفٍ
al-‘ilmu afdhalu khalifin, wal-‘amalu bihi akmalu syarafin

Ilmu adalah warisan terbaik, dan mengamalkannya adalah kemulian paling sempurna.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 6
Imam Yahya bin Abi Katsir -rahimahullahu- berkata:


لَا يُسْتَطَاعُ العِلْمُ بِرَاحَةِ الجِسْمِ
laa yustathaa’ul-‘ilmu biraahatil-jismi


Ilmu tidak akan didapat dengan santai-santai.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 7
Imam Syafi’i -rahimahullahu- berkata:
لَا يُدْرَكُ العِلْمُ إِلَّا بِالصَّبْرِ عَلَى الضُّرِّ
laa yudrakul-‘ilmu illaa bish-shabri ‘aladh-dhurri

Ilmu tidak akan didapat kecuali dengan bersabar atas kesulitan.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 8
Imam Ath-Thabari -rahimahullahu- berkata:
يَنْبَغِي لِطَالِبٍ أَنْ لَا يَدَعَ طَلَبَ العِلْمِ حَتَّى الـمَمَاتِ
yanbaghii lithaalibin an laa yada’a thalabal-‘ilmi hattal-mamaati

Sepantasnya seorang pelajar tidak meninggalkan menuntut ilmu hingga mati.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 9
Imam Said bin Jubair -rahimahullahu- berkata:
لَا يَزَالُ الرَّجُلَ عَالِـمًا مَا تَعَلَّمَ
laa yazaalur-rajulu ‘aaliman maa ta’allama

Seseorang masih disebut alim selama ia belajar. 
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 10
Imam Fudhail bin Iyadh -rahimahullahu- berkata:
مَنْ عَلِمَ لَيْسَ كَمَنْ لَـمْ يَعْلَمْ
man ‘alima laysa kaman lam ya’lam

Siapa berilmu tidak seperti orang yang belum berilmu.

Imam Hasan Al-Bashri -rahimahullahu- berkata:
إِذَا اِسْتَرْذَلَ اللهُ عَبْدًا زَهَّدَهُ فِي العِلْمِ
idzaa istardzalallahu ‘abdan, zahhadahu fil-‘ilmi


Jika Allah ingin menghinakan seorang hamba, Dia akan menjauhkannya dari ilmu.

Seorang bijak berkata:
قَلِيْلٌ مِنَ العِلْمِ مَعَ العَمَلِ بِهِ، أَنْفَعُ مِنْ كَثِيْرٍ مِنَ العِلْمِ مَعَ قِلَّةِ العَمَلِ بِهِ
qaliilun minal-‘ilmi ma’al-‘amali bihi, anfa’u min katsiirin minal-‘ilmi ma’a qillatil-‘amali bihi

Sedikit ilmu yang dibarengi dengan amal, lebih bermanfaat dari pada banyak ilmu tapi sedikit beramal.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 13
Seorang penyair berkata:
لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنَا
laysal-jamaalu bi-atswaabin tuzayyinunaa

Keindahan tidak terletak pada pakaian yang menghiasi kita
إِنَّ الجَمَالَ جَمَالُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
innal-jamaala jamaalul-‘ilmi wal-adabi

Keindahan yang sesungguhnya adalah keindahan ilmu dan adab

Abbas Al-Aqqad berkata:
كُلُّ شَيْءٍ يَرْخُصُ إِذَا كَثُرَ إِلَّا العِلْمُ ، فَإِنَّهُ إَذَا كَثُرَ غَلَا
kullu syay-in yarkhushu idzaa katsura illal-‘ilmu, fa-innahuu idzaa katsura ghalaa

Segala sesuatu akan menjadi murah jika banyak kecuali ilmu, jika banyak ilmu akan menjadi mahal.

Sahabat Abu Darda –radhiallahu ‘anhu- berkata:
يَرْزُقُ اللهُ العِلْمَ السُّعَدَاءَ وَيَـحْرِمُهُ الأَشْقِيَاءَ
yarzuqullahul-‘ilmas-su’adaa-a wa yahrimuhul-asyqiyaa-a

Allah mengaruniakan ilmu kepada orang-orang yang bahagia dan menahannya dari orang-orang yang celaka/sengsara. 

Sahabat Ibnu Mas’ud –radhiallahu ‘anhu- berkata:
اُغْدُ عَالِـمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا ، وَلَا تَغْدُ إِمَّعَةً بَيْنَ ذَلِكَ
ughdu ‘aaliman aw muta’alliman, wa laa taghdu imma’atan bayna dzaalika

Jadilah seorang alim atau pelajar, dan jangan menjadi pengekor selain keduanya.

العِلْمُ يُؤْتَى وَلَا يَأْتِي
al-‘ilmu yu`taa wa laa ya`tii


Ilmu itu didatangi, dan tidak datang (dengan sendirinya).
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 18
العِلْمُ فِي الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلَى الحَجَرِ
al-‘ilmu fish-shighari kan-naqsyi ‘alal-hajari

(Menuntut) ilmu di masa kecil ibarat memahat di batu 

العِلْمُ بِلَا عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلَا ثَـمَرٍ
al-‘ilmu bilaa ‘amalin, kasy-syajari bilaa tsamarin


Ilmu tanpa amal, seperti pohon tanpa buah.

اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ الـمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
uthlubil-‘ilma manal-mahdi ilal-lahdi

Tuntutlah ilmu dari sejak di buaian sampai liang lahat.
Jika ada niatan untuk menghafal kata-kata mutiara di atas, Anda bisa menyalin tulisan tersebut dengan tangan sendiri lebih baik pada selembar kertas dengan ukuran font yang cukup besar.

Lalu tempelkan pada tempat-tempat strategis. Akan lebih baik lagi jika Anda jago dalam membuat desain grafis, sehingga tata letak dan penampilannya terlihat lebih indah.

Demikian 20 kata mutiara bahasa Arab tentang ilmu dan terjemahannya. Semoga sajian di atas bermanfaat. Kurang lebihnya mohon dimaafkan, dan terima kasih atas kunjungannya. Wa jazaakumullahu khairan.

Surat Pribadi Bahasa Arab untuk Guru dan Artinya

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Merupakan sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan bagi saya untuk berbagi ilmu bahasa Arab kepada pembaca sekalian.

Dengan menulis saya bisa berbagi, belajar, berinteraksi dengan bahasa Arab, dan bersilaturahmi dengan pecinta bahasa Al-Quran dari bumi pertiwi, atau bahkan dari warga negara jiran, Malaysia yang banyak juga mengunjungi blog ini.

Segala hal yang berkaitan dengan bahasa Arab ingin saya tumpah ruahkan di sini bi-idznillah. Namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, akhirnya saya mencoba mencari alternatif supaya selalu ada materi baru. Salah satunya adalah dengan cara meminta bantuan dari santri-santri yang belajar dengan saya.
surat bahasa arab untuk guru dan artinya
via Pixabay
Dan contoh surat pribadi kepada guru (ustadz) berbahasa Arab di bawah ini adalah salah satu hasil karya mereka. Saya tidak melakukan perubahan kecuali sedikit saja. 

Tentu sebagai guru (atau mantan guru, karena tidak mengajar mereka lagi) yang pernah mengajari mereka bahasa Arab saya merasa sangat bangga dan senang. Sebuah perkembangan dan prestasi yang sangat istimewa.

Semoga Allah memberikan kepada mereka keistiqamahan dalam menuntut ilmu, beramal, dan mengajarkannya. Aamiin.
إِلَى أُسْتَاذِي الـمُكَرَّمِ  - الأُسْتَاذِ عَبْدِ اللهِ
Kepada ustadzku yang mulia – Ust. Abdullah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

أُسْتَاذِي الحَبِيْبُ ، مَا أُرِيْدَ أَنْ تَصِلَكَ هَذِهِ الرِّسَالَةُ القَصِيْرَةُ إِلَّا وَأَنْتَ فِي حَالٍ طَيِّبٍ ، وَأَرُوْمُ أَنْ تَعْلَمَ أَنَّنِي فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ
Ustadzku yang tercinta, tidaklah aku ingin surat pendek ini sampai kepadamu kecuali engkau dalam keadaan baik, dan aku ingin ustadz mengetahui bahwasannya aku dalam keadaan sehat wal afiyat.

أُسْتَاذِي الـمُكَرَّمَ ، أَنْتَ الوَسِيْلَةُ مِنَ اللهِ تَعَالَى فِي أَنْ يَكُوْنَ الجَهْلُ فِي نَفْسِي مَرْفُوْعًا ، وَأَنْتَ الفَاعِلُ الَّذِي يَضَعُ فِي قَلْبِي مَعْلُوْمًا . فَلَنْ أَنْسَاكَ مِنْ هَذَا الصَّنِيْعِ الـمُبَارَكِ ، وَلَنْ أَرْجُو مِنَ اللهِ إِلَّا أَنْ تَكُوْنَ مَأْجُوْرًا عِنْدهُ
Ustadzku yang mulia, engkau adalah perantara dari Allah ta’ala sehingga kejahilan dari diriku terangkat, dan engkau adalah pelaku yang meletakkan dalam hatiku sebuah ilmu. Maka aku tidak akan melupakanmu atas usaha yang semoga diberkahi ini, dan aku tidak berharap dari Allah melaikan engkau diberi pahala di sisi-Nya.

يَا أُسْتَاذِي الفَاضِلَ ، لَقَدْ جَعَلْتَنِي مُنْذُ خُرُوْجِكَ مَنَ هَذَا الـمَعْهَدِ مُشْتَاقًا إِلَيْكَ ، وَأُرِيْدُ أَنْ أَكُوْنَ أَثَرًا يَتْبَعُكَ أَيْنَمَا تَسْعَى فِي هَذِهِ الأَرْضِ ، وَلَكِنْ لِكُلِّ اِجْتِمَاعٍ اِفْتِرَاقٌ . فَلَا يَبْقَى فِي مَعْهَدِي هُنَا إِلَّا عِلْمُكَ النَّافِعُ وَمِنْ قَوْلِكَ الغَالِي
Wahai ustadzku yang terhormat, sungguh engkau telah menjadikanku rindu kepadamu semenjak kepergianmu dari ma’had ini, dan aku ingin sekali menjadi jejak yang mengikutimu dimana pun engkau berjalan di muka bumi ini, akan tetapi di setiap perkumpulan pasti ada perpisahan. Dan tidak ada yang tersisa di ma’hadku ini kecuali ilmumu yang bermanfaat, dan perkataanmu yang mulia.

وَلْتَعْلَمْ يَا مُعَلِّمِيَ الكَرِيْمَ ، أَنِّي الآنَ وَالحَمْدُ للهِ صِرْتُ طَالِبًا مُتَمَيِّزًا بِتَعْلِيْمِكَ الـمُفِيْدِ . فَلَنْ أَنْسَاكَ طُوْلَ عُمْرِي حَتَّى وَلَوْ كُنْتَ فِي أَوَّلِ عَهْدٍ بِالآخِرَةِ دَاخِلًا فِيْهَا
Hendakalah engkau mengetahui wahai guruku yang mulia, sesugguhnya aku sekarang –alhamdulillah- telah menjadi penuntut ilmu yang unggul dikarenakan pengajaranmu yang penuh faedah. Aku tidak akan melupakanmu seumur hidupku, walaupun engkau berada di ambang pintu akhirat yang ingin engkau masuki.

هَذَا مَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ أُعَبِّرَ عَنْ نَفْسِي شَوْقِي إِلَيْكَ بِهَذِهِ الكِتَابَةِ ، وَأَتَمَنَّى مِنْ هَذِهِ الرِّسَالَةِ القَصِيْرَةِ رَدَّكَ النَّفِيْسِ فِي وَقْتٍ قَرِيْبٍ لِكَي أَقْرَأَ وَأَسْمَعَ مِنْ أَخْبَارِكَ وَتَشْجِيْعِكَ القَيِّمِ
Ini yang bisa kuungkapkan dari diriku akan kerinduanku kepadamu melalui tulisan ini, aku berharap dari surat singkat ini balasanmu yang berharga dalam waktu dekat agar aku dapat membaca dan mendengar kabar dan motivasimu yang berharga.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

مِنْ طَالِبِكَ الـمُحِبِّ
Dari muridmu yang mencintai(-mu)
مُحَمَّد فِرْدَوْس
Muhammad Firdaus
Demikian satu contoh surat pribadi bahasa Arab kepada guru (ustadz) dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Semoga sajian di atas bisa memberikan banyak manfaat, dan motivasi kepada Anda. Jangan mau kalah sama Muhammad Firdaus ya, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan bisa bahasa Arab.


Jika ada tanggapan, pertanyaan, komentar, dan saran silahkan tulis melalui kolom komentar di bawah ini. Sekian, kurang lebihnya mohon dibukakan pintu maaf. Dan terima kasih atas kunjungannya, wa jazaakumullahu khairan.

Quss bin Sa'idah, dan Orasi Terkenalnya di Pasar Ukaz

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta’ala-. Pada saat menulis contoh pidato bahasa Arab tentang ilmu, saya sempat menyinggung pembahasan tentang sastra Arab yang diantaranya adalah khutbah atau orasi.

Salah satu orator dari bangsa Arab yang dikenal adalah Quss bin Saidah Al-Iyadi. Pada tulisan tersebut saya sempat mengisyaratkan akan menulis orasinya pada postingan tersendiri. Dan yang ada di hadapan pembaca sekarang adalah janji tersebut.
orasi qus bin saidah dan artinya
Sebelumnya perlu disinggung sedikit biografi singkat khatiib (orator) yang pertama kali mempelopori pengucapan ‘Amma ba’du’ setelah membaca mukadimah (pembukaan) dalah khutbah.

Nama lengkap beliau adalah Quss bin Saidah bin Hudzafah bin Zufar bin Iyad. Namun ada pendapat lain yang menyebutkan lebih panjang, yaitu Quss bin Saidah bin Amru bin Adi bin Malik bin Iid’aan bin An-Namir bin Wailah bin Ath-Thamtsan bin Udz Manat bin Yaqdum bin Afsha bin Da’ma bin Iyad. (Wikipedia)

Diriwatkan bahwa beliau merupakan salah satu dari sekian orang-orang jahiliyah yang masih berpegang teguh dengan ajaran Nabi Ibrahim -‘alaihissalam-. Beliau wafat tidak lama sebelum diutusnya Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Tidak hanya mempelopori pengucapan ‘Amma ba’du’ saja, tercatat ada beberapa hal yang beliau adalah orang pertama yang melakukan atau mengatakannya, di antaranya adalah:

>> Berkhutbah sambil memegang tongkat.
>> Mengatakan ( مِنْ فُلَانٍ إِلَى فُلَانٍ ) “dari fulan untuk fulan”.
>> Mengatakan ( البَيِّنَةُ عَلَى الـمُدَّعِي ، وَاليَمِيْنُ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ ) yang artinya “Yang mengaku harus menunjukkan bukti, dan yang menyangkal harus bersumpah”.

Sahabat Kamus Mufradat yang budiman. Langsung saja, berikut ini salinan pidato Quss bin Saidah yang terkenal. Disampaikan di hadapan banyak orang yang berkumpul di Pasar Ukaz.

Ia mengajak manusia untuk merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah di muka bumi, dan meninggalkan sesembahan-sesembahan selain-Nya, dan kembali kepada ajaran luhur dan murni dari nenek moyang mereka, Nabi Ibrahim -‘alaihissalam-. Selamat membaca dan belajar.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! اِسْـمَعُوا وَعُوا ، وَإِذَا وَعيتُمْ فَانْتَفِعُوا
Wahai manusia! Dengarkan dan fahamilah, jika kalian faham, maka ambillah manfaatya.


إِنَّهُ مَنْ عَاشَ مَاتَ ، وَمَنْ مَاتَ فَاتَ ، وَكُلُّ مَا هُوَ آتٍ آتٍ ؛ مَطَرٌ وَنَبَاتٌ ، وَأَرْزَاقٌ وَأَقْوَاتٌ ، وَآبَاءٌ وَأُمَّهَاتٌ ، وَأَحْيَاءٌ وِأَمْوَاتٌ ، جَمْعٌ وَشَتَاتٌ ، وَآيَاتٌ بَعْدَ آيَاتٍ
Sungguh siapa yang hidup pasti mati, siapa yang mati pasti sirna, dan semua yang datang pasti datang; hujan dan tanaman, rezeki dan makanan, ayah dan ibu, orang hidup dan orang mati, persatuan dan perpecahan, dan tanda demi tanda.


إِنَّ فِي السَّمَاءِ لَـخَبَرًا ، وِإِنَّ فِي الأَرْضِ لَعِبَرًا ، لَيْلٌ دَاجٌ ، وَسَـمَاءٌ ذَاتُ أَبْرَاجٍ ، وَأَرْضٌ ذَاتُ فِجَاجٍ ، وِبِـحَارٌ ذَاتُ أَمْوَاجٍ
Sesungguhnya di langit ada pelajaran, dan sesungguhnya di bumi ada nasihat, malam yang kelam, langit bergugusan bintang, bumi nan luas, dan lautan bergelombang.


مَالِي أَرَى النَّاسَ يَذْهَبُوْنَ وَلَا يَرْجِعُوْنَ ؟ أَرَضُوا بِالـمُقَامِ فَأَقَامُوا ، أَمْ تُرِكُوا هُنَاكَ فَنَامُوا ؟
Ada apa dengan diriku melihat manusia pergi dan tidak kembali? Apakah mereka suka tinggal lalu menetap? Atau mereka ditinggal di sana lalu tidur?


أَقْسَمَ قُسٌّ قَسَمًا حَقًّا لَا خَائِنًا فِيْهِ وَلَا آثِـمًا ، إِنَّ للهِ دِيْنًا هُوَ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ دِيْنِكُمُ الَّذِي أَنْتُمْ عَلَيْهِ وَنَبِيًّا قَدْ حَانَ حِيْنُهُ وَأَظَلَّكُمْ أَوَانُهُ وَأَدْرَكَكُمْ إِبَّانُهُ
Quss bersumpah dengan sumpah yang benar, tiada berkhianat atau berdosa, sesunggunya Allah memiliki agama yang lebih Dia cintai dari agama yang sekarang kalian anut, dan Dia (memiliki) seorang nabi yang telah tiba dan dekat masa kedatangannya.


فَطُوْبَى لِمَنْ أَدْرَكُهُ فَآمَنَ بِهِ وَهَدَاهُ ! وَوَيْلٌ لِمَنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ
Sungguh beruntung siapa yang mendapatinya, lalu beriman dan diberi pentunjuk! Dan kecelekaan bagi siapa yang menyelisihi dan menentangnya.


ثُـمَّ قَالَ : تَبًّا لِأَرْبَابِ الغَفْلَةِ ، وَالأُمَمِ الـخَالِيَةِ ، وَالقُرُوْنِ الـمَاضِيَةِ
Kemudian ia berkata:
Celakalah orang-orang yang lalai, umat-umat yang telah berlalu, dan generasi-generasi pendahulu.


يَا مَعْشَرَ إِيَادٍ ! أَيْنَ الآبَاءُ وَالأَجْدَادُ ، وَأَيْنَ الـمَرِيْضُ وَالعُوَّادُ ، وَأَيْنَ الفَرَاعِنَةُ الشِّدَادُ ، أَيْنَ مَنْ بَنَى وَشَيَّدَ ، وَزَخْرَفَ وَنَـجَّدَ ؟
Wahai kaumku (keturunan) Iyad ! Dimanakah ayah dan nenek moyang (kalian) ? Dimanakah orang-orang sakit dan penjenguknya? Dimanakah Fir’aun-Fir’aun yang adikuasa? Dimanakah orang-orang yang telah membangun dan meninggikan, mendekorasi dan menghiasi (bangunannya)?


أَيْنَ الـمَالُ وَالوَلَدُ ، أَيْنَ مَنْ بَغَى وَطَغَى ، وَجَـمَعَ فَأَوْعَى وَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأَعْلَى ؟
Dimanakah harta dan anak keturunan? Dimanakah orang-orang yang jahat dan semena-mena, yang mengumpulkan (harta benda) dan menyimpannya, lalu mengatakan, “Akulah Tuhan kalian yang maha tinggi”?


 أَلَـمْ يَكُوْنُوا أَكْثَرَ مِنْكُمْ أَمْوَالًا ، وَأَطْوَلَ مِنْكُمْ آجَالًا ؟
Bukankah mereka lebih harta bendanya daripada kalian, dan lebih panjang usianya?


طَحَنَهُمُ الثَّرَى بِكَلْكَلِهِ ، وَمَزَّقَهُمْ بِطُوْلِهِ ، فَتِلْكَ عِظَامُهُمْ بَالِيَةٌ ، وَبُيُوْتُـهُمْ خَاوِيَةٌ ، عَمَرَتْـهَا الذِّئَابُ العَاوِيَةُ
Bumi telah menggerus dan menghancurkan mereka, (lihatlah) tulang belulang mereka telah hancur, rumah-rumah mereka telah roboh, dan dihuni oleh serigala-serigala yang mengaum.


كَلَّا ، بَلْ هُوَ اللهُ الوَاحِدُ ، لَيْسَ بِوَالِدٍ وَلَا مَوْلُوْدٍ
Sama sekali tidak! Bahkan sebenarnya Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan.


ثُـمَّ أَنْشَأَ يَقُوْلُ :
Kemudian ia mengatakan:


فِي الذَّاهِبِيْنَ الأَوَّلِيْنَ --- مِنَ القُرُوْنِ لَنَا بَصَائِرْ
Pada orang-orang terdahulu yang telah mati ... dari generasi sebelumnya ada pelajaran untuk kita.


لَـمَّا رَأَيْتُ مَوَارِدًا --- لِلْمَوْتِ لَيْسَ لَـهَا مَصَادِرْ
Ketika aku melihat jalan-jalan ... menuju kematian yang tidak jalan kembalinya.


وَرَأَيْتُ قَوْمِي نَـحْوَهَا --- يَـمْضِي الأَصِاغِرُ وَالأَكَابِرْ
Aku melihat kaumku, besar maupun kecil, semua menuju kesana.


لَا يَرْجِعُ الـمَاضِي إِلَــــــــــيَّ --- وَلَا مِنَ البَاقِيْنَ غَابِرْ
Tidak akan kembali hari yang telah berlalu kepadaku ... Dan ditengah mereka yang masih hidup tidak ada keabadian.


أَيْقَنْتُ أَنِّي لَا مَحَالَةَ --- حَيْثُ صَارَ القُوْمُ صَائِرْ
Aku yakin bahwa aku pasti... menuju tempat yang telah dituju semua orang.
Demikian pidato bahasa Arab milik Quss bin Saidah dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Semoga sajian di atas bisa diambil faedah dan manfaatnya, serta menjadikan Anda lebih cinta kepada bahasa Arab.

Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih atas kunjunganya, wa jazaakumullahu khairan.