20 Kata Mutiara Bahasa Arab tentang Ilmu dan Artinya [+Gambar]

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah ta'ala. Sudah lama saya tidak menulis tentang kata-kata mutiara (hikam). Di blog ini baru ada dua postingan pada kategori tersebut, yaitu kata mutiara cinta dan tentang guru.

Insyaallah, pada kesempatan ini saya akan berbagi kata mutiara bahasa Arab tentang ilmu. Tujuannya adalah untuk memotivasi diri ini untuk selalu bersemangat dalam belajar dan menuntut ilmu.

Selain motivasi diri, terkadang jiwa yang lemah ini membutuhkan dukungan dan support dari luar. Seperti berkunjung ke teman-teman yang shalih, membaca sejarah para ulama dan merekam dengan baik untaian mutiara yang keluar dari lubuk hati mereka.

Dalam pepatah Arab dikatakan:
ِالكَلَامُ إِذَا خَرَجَ مِنَ القَلْبِ وَصَلَ إِلَى القَلْب
Perkataan jika keluar dari hati akan sampai ke hati (juga).

Mengapa perkataan mereka bisa memotivasi diri kita? Bisa jadi dikarenakan bersihnya hati, dan ketulusan niat mereka. Sehingga bisa menyalakan semangat dan menumbuhkan motivasi.

Langsung saja, berikut ini kata-kata mutiara ilmu dalam bahasa Arab dan artinya.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 1
Imam Syafi’i -rahimahullahu- berkata:

لَيْسَ العِلْمُ مَا حُفِظَ ، إِنَّمَا العِلْمُ مَا نَفَعَ
laysal-‘ilmu maa hufizha, innamal-‘ilmu maa nafa’a

Ilmu bukanlah apa yang dihafaal, akan tetapi yang bermanfaat.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 2
Imam Az-Zuhri -rahimahullahu- berkata:


إِنَّمَا يُذْهِبُ العِلْمَ النِّسْيَانُ ، وَتَرْكُ الـمُذَاكَرَةِ
innamaa yudzhibul-‘ilman-nisyaanu, wa tarkul-mudzaakarati

Sesungguhnya yang menyebabkan ilmu hilang adalah lupa dan tidak mengulanginya.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 3
Imam Mujahid -rahimahullahu- berkata:


لَا يَتَعَلَّمُ العِلْمَ مُسْتَحْيٍ وَلَا مُسْتَكْبِرٌ
laa yata’allamul-‘ilma mustahyin wa laa mustakbirun


Tidak akan pernah belajar orang yang malu dan sombong.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 4
Imam Sufyan Ats-Tsauri -rahimahullahu- berkata:


اِعْلَمْ أَنَّ العِلْمَ إِنْ لَـمْ يَنْفَعْكَ ضَرَّكَ
i’lam annal-‘ilma in lam yanfa’ka dharraka


Ketahuilah bahwa jika ilmu tidak memberimu manfaat, maka akan membahayakanmu.

Seorang pujangga Arab berkata:


العِلْمُ أَفْضَلُ خَلَفٍ ، وَالعَمَلُ بِهِ أَفْضَلُ شَرِفٍ
al-‘ilmu afdhalu khalifin, wal-‘amalu bihi akmalu syarafin

Ilmu adalah warisan terbaik, dan mengamalkannya adalah kemulian paling sempurna.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 6
Imam Yahya bin Abi Katsir -rahimahullahu- berkata:


لَا يُسْتَطَاعُ العِلْمُ بِرَاحَةِ الجِسْمِ
laa yustathaa’ul-‘ilmu biraahatil-jismi


Ilmu tidak akan didapat dengan santai-santai.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 7
Imam Syafi’i -rahimahullahu- berkata:
لَا يُدْرَكُ العِلْمُ إِلَّا بِالصَّبْرِ عَلَى الضُّرِّ
laa yudrakul-‘ilmu illaa bish-shabri ‘aladh-dhurri

Ilmu tidak akan didapat kecuali dengan bersabar atas kesulitan.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 8
Imam Ath-Thabari -rahimahullahu- berkata:
يَنْبَغِي لِطَالِبٍ أَنْ لَا يَدَعَ طَلَبَ العِلْمِ حَتَّى الـمَمَاتِ
yanbaghii lithaalibin an laa yada’a thalabal-‘ilmi hattal-mamaati

Sepantasnya seorang pelajar tidak meninggalkan menuntut ilmu hingga mati.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 9
Imam Said bin Jubair -rahimahullahu- berkata:
لَا يَزَالُ الرَّجُلَ عَالِـمًا مَا تَعَلَّمَ
laa yazaalur-rajulu ‘aaliman maa ta’allama

Seseorang masih disebut alim selama ia belajar. 
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 10
Imam Fudhail bin Iyadh -rahimahullahu- berkata:
مَنْ عَلِمَ لَيْسَ كَمَنْ لَـمْ يَعْلَمْ
man ‘alima laysa kaman lam ya’lam

Siapa berilmu tidak seperti orang yang belum berilmu.

Imam Hasan Al-Bashri -rahimahullahu- berkata:
إِذَا اِسْتَرْذَلَ اللهُ عَبْدًا زَهَّدَهُ فِي العِلْمِ
idzaa istardzalallahu ‘abdan, zahhadahu fil-‘ilmi


Jika Allah ingin menghinakan seorang hamba, Dia akan menjauhkannya dari ilmu.

Seorang bijak berkata:
قَلِيْلٌ مِنَ العِلْمِ مَعَ العَمَلِ بِهِ، أَنْفَعُ مِنْ كَثِيْرٍ مِنَ العِلْمِ مَعَ قِلَّةِ العَمَلِ بِهِ
qaliilun minal-‘ilmi ma’al-‘amali bihi, anfa’u min katsiirin minal-‘ilmi ma’a qillatil-‘amali bihi

Sedikit ilmu yang dibarengi dengan amal, lebih bermanfaat dari pada banyak ilmu tapi sedikit beramal.
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 13
Seorang penyair berkata:
لَيْسَ الجَمَالُ بِأَثْوَابٍ تُزَيِّنُنَا
laysal-jamaalu bi-atswaabin tuzayyinunaa

Keindahan tidak terletak pada pakaian yang menghiasi kita
إِنَّ الجَمَالَ جَمَالُ العِلْمِ وَالأَدَبِ
innal-jamaala jamaalul-‘ilmi wal-adabi

Keindahan yang sesungguhnya adalah keindahan ilmu dan adab

Abbas Al-Aqqad berkata:
كُلُّ شَيْءٍ يَرْخُصُ إِذَا كَثُرَ إِلَّا العِلْمُ ، فَإِنَّهُ إَذَا كَثُرَ غَلَا
kullu syay-in yarkhushu idzaa katsura illal-‘ilmu, fa-innahuu idzaa katsura ghalaa

Segala sesuatu akan menjadi murah jika banyak kecuali ilmu, jika banyak ilmu akan menjadi mahal.

Sahabat Abu Darda –radhiallahu ‘anhu- berkata:
يَرْزُقُ اللهُ العِلْمَ السُّعَدَاءَ وَيَـحْرِمُهُ الأَشْقِيَاءَ
yarzuqullahul-‘ilmas-su’adaa-a wa yahrimuhul-asyqiyaa-a

Allah mengaruniakan ilmu kepada orang-orang yang bahagia dan menahannya dari orang-orang yang celaka/sengsara. 

Sahabat Ibnu Mas’ud –radhiallahu ‘anhu- berkata:
اُغْدُ عَالِـمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا ، وَلَا تَغْدُ إِمَّعَةً بَيْنَ ذَلِكَ
ughdu ‘aaliman aw muta’alliman, wa laa taghdu imma’atan bayna dzaalika

Jadilah seorang alim atau pelajar, dan jangan menjadi pengekor selain keduanya.

العِلْمُ يُؤْتَى وَلَا يَأْتِي
al-‘ilmu yu`taa wa laa ya`tii


Ilmu itu didatangi, dan tidak datang (dengan sendirinya).
kata mutiara bahasa arab tentang ilmu 18
العِلْمُ فِي الصِّغَرِ كَالنَّقْشِ عَلَى الحَجَرِ
al-‘ilmu fish-shighari kan-naqsyi ‘alal-hajari

(Menuntut) ilmu di masa kecil ibarat memahat di batu 

العِلْمُ بِلَا عَمَلٍ كَالشَّجَرِ بِلَا ثَـمَرٍ
al-‘ilmu bilaa ‘amalin, kasy-syajari bilaa tsamarin


Ilmu tanpa amal, seperti pohon tanpa buah.

اُطْلُبِ العِلْمَ مِنَ الـمَهْدِ إِلَى اللَّحْدِ
uthlubil-‘ilma manal-mahdi ilal-lahdi

Tuntutlah ilmu dari sejak di buaian sampai liang lahat.
Jika ada niatan untuk menghafal kata-kata mutiara di atas, Anda bisa menyalin tulisan tersebut dengan tangan sendiri lebih baik pada selembar kertas dengan ukuran font yang cukup besar.

Lalu tempelkan pada tempat-tempat strategis. Akan lebih baik lagi jika Anda jago dalam membuat desain grafis, sehingga tata letak dan penampilannya terlihat lebih indah.

Demikian 20 kata mutiara bahasa Arab tentang ilmu dan terjemahannya. Semoga sajian di atas bermanfaat. Kurang lebihnya mohon dimaafkan, dan terima kasih atas kunjungannya. Wa jazaakumullahu khairan.

Surat Pribadi Bahasa Arab untuk Guru dan Artinya

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Merupakan sebuah kehormatan sekaligus kebanggaan bagi saya untuk berbagi ilmu bahasa Arab kepada pembaca sekalian.

Dengan menulis saya bisa berbagi, belajar, berinteraksi dengan bahasa Arab, dan bersilaturahmi dengan pecinta bahasa Al-Quran dari bumi pertiwi, atau bahkan dari warga negara jiran, Malaysia yang banyak juga mengunjungi blog ini.

Segala hal yang berkaitan dengan bahasa Arab ingin saya tumpah ruahkan di sini bi-idznillah. Namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, akhirnya saya mencoba mencari alternatif supaya selalu ada materi baru. Salah satunya adalah dengan cara meminta bantuan dari santri-santri yang belajar dengan saya.
surat bahasa arab untuk guru dan artinya
via Pixabay
Dan contoh surat pribadi kepada guru (ustadz) berbahasa Arab di bawah ini adalah salah satu hasil karya mereka. Saya tidak melakukan perubahan kecuali sedikit saja. 

Tentu sebagai guru (atau mantan guru, karena tidak mengajar mereka lagi) yang pernah mengajari mereka bahasa Arab saya merasa sangat bangga dan senang. Sebuah perkembangan dan prestasi yang sangat istimewa.

Semoga Allah memberikan kepada mereka keistiqamahan dalam menuntut ilmu, beramal, dan mengajarkannya. Aamiin.
إِلَى أُسْتَاذِي الـمُكَرَّمِ  - الأُسْتَاذِ عَبْدِ اللهِ
Kepada ustadzku yang mulia – Ust. Abdullah

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

أُسْتَاذِي الحَبِيْبُ ، مَا أُرِيْدَ أَنْ تَصِلَكَ هَذِهِ الرِّسَالَةُ القَصِيْرَةُ إِلَّا وَأَنْتَ فِي حَالٍ طَيِّبٍ ، وَأَرُوْمُ أَنْ تَعْلَمَ أَنَّنِي فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ
Ustadzku yang tercinta, tidaklah aku ingin surat pendek ini sampai kepadamu kecuali engkau dalam keadaan baik, dan aku ingin ustadz mengetahui bahwasannya aku dalam keadaan sehat wal afiyat.

أُسْتَاذِي الـمُكَرَّمَ ، أَنْتَ الوَسِيْلَةُ مِنَ اللهِ تَعَالَى فِي أَنْ يَكُوْنَ الجَهْلُ فِي نَفْسِي مَرْفُوْعًا ، وَأَنْتَ الفَاعِلُ الَّذِي يَضَعُ فِي قَلْبِي مَعْلُوْمًا . فَلَنْ أَنْسَاكَ مِنْ هَذَا الصَّنِيْعِ الـمُبَارَكِ ، وَلَنْ أَرْجُو مِنَ اللهِ إِلَّا أَنْ تَكُوْنَ مَأْجُوْرًا عِنْدهُ
Ustadzku yang mulia, engkau adalah perantara dari Allah ta’ala sehingga kejahilan dari diriku terangkat, dan engkau adalah pelaku yang meletakkan dalam hatiku sebuah ilmu. Maka aku tidak akan melupakanmu atas usaha yang semoga diberkahi ini, dan aku tidak berharap dari Allah melaikan engkau diberi pahala di sisi-Nya.

يَا أُسْتَاذِي الفَاضِلَ ، لَقَدْ جَعَلْتَنِي مُنْذُ خُرُوْجِكَ مَنَ هَذَا الـمَعْهَدِ مُشْتَاقًا إِلَيْكَ ، وَأُرِيْدُ أَنْ أَكُوْنَ أَثَرًا يَتْبَعُكَ أَيْنَمَا تَسْعَى فِي هَذِهِ الأَرْضِ ، وَلَكِنْ لِكُلِّ اِجْتِمَاعٍ اِفْتِرَاقٌ . فَلَا يَبْقَى فِي مَعْهَدِي هُنَا إِلَّا عِلْمُكَ النَّافِعُ وَمِنْ قَوْلِكَ الغَالِي
Wahai ustadzku yang terhormat, sungguh engkau telah menjadikanku rindu kepadamu semenjak kepergianmu dari ma’had ini, dan aku ingin sekali menjadi jejak yang mengikutimu dimana pun engkau berjalan di muka bumi ini, akan tetapi di setiap perkumpulan pasti ada perpisahan. Dan tidak ada yang tersisa di ma’hadku ini kecuali ilmumu yang bermanfaat, dan perkataanmu yang mulia.

وَلْتَعْلَمْ يَا مُعَلِّمِيَ الكَرِيْمَ ، أَنِّي الآنَ وَالحَمْدُ للهِ صِرْتُ طَالِبًا مُتَمَيِّزًا بِتَعْلِيْمِكَ الـمُفِيْدِ . فَلَنْ أَنْسَاكَ طُوْلَ عُمْرِي حَتَّى وَلَوْ كُنْتَ فِي أَوَّلِ عَهْدٍ بِالآخِرَةِ دَاخِلًا فِيْهَا
Hendakalah engkau mengetahui wahai guruku yang mulia, sesugguhnya aku sekarang –alhamdulillah- telah menjadi penuntut ilmu yang unggul dikarenakan pengajaranmu yang penuh faedah. Aku tidak akan melupakanmu seumur hidupku, walaupun engkau berada di ambang pintu akhirat yang ingin engkau masuki.

هَذَا مَا أَسْتَطِيْعُ أَنْ أُعَبِّرَ عَنْ نَفْسِي شَوْقِي إِلَيْكَ بِهَذِهِ الكِتَابَةِ ، وَأَتَمَنَّى مِنْ هَذِهِ الرِّسَالَةِ القَصِيْرَةِ رَدَّكَ النَّفِيْسِ فِي وَقْتٍ قَرِيْبٍ لِكَي أَقْرَأَ وَأَسْمَعَ مِنْ أَخْبَارِكَ وَتَشْجِيْعِكَ القَيِّمِ
Ini yang bisa kuungkapkan dari diriku akan kerinduanku kepadamu melalui tulisan ini, aku berharap dari surat singkat ini balasanmu yang berharga dalam waktu dekat agar aku dapat membaca dan mendengar kabar dan motivasimu yang berharga.

وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

مِنْ طَالِبِكَ الـمُحِبِّ
Dari muridmu yang mencintai(-mu)
مُحَمَّد فِرْدَوْس
Muhammad Firdaus
Demikian satu contoh surat pribadi bahasa Arab kepada guru (ustadz) dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Semoga sajian di atas bisa memberikan banyak manfaat, dan motivasi kepada Anda. Jangan mau kalah sama Muhammad Firdaus ya, tidak ada kata terlambat untuk belajar dan bisa bahasa Arab.


Jika ada tanggapan, pertanyaan, komentar, dan saran silahkan tulis melalui kolom komentar di bawah ini. Sekian, kurang lebihnya mohon dibukakan pintu maaf. Dan terima kasih atas kunjungannya, wa jazaakumullahu khairan.

Quss bin Sa'idah, dan Orasi Terkenalnya di Pasar Ukaz

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta’ala-. Pada saat menulis contoh pidato bahasa Arab tentang ilmu, saya sempat menyinggung pembahasan tentang sastra Arab yang diantaranya adalah khutbah atau orasi.

Salah satu orator dari bangsa Arab yang dikenal adalah Quss bin Saidah Al-Iyadi. Pada tulisan tersebut saya sempat mengisyaratkan akan menulis orasinya pada postingan tersendiri. Dan yang ada di hadapan pembaca sekarang adalah janji tersebut.
orasi qus bin saidah dan artinya
Sebelumnya perlu disinggung sedikit biografi singkat khatiib (orator) yang pertama kali mempelopori pengucapan ‘Amma ba’du’ setelah membaca mukadimah (pembukaan) dalah khutbah.

Nama lengkap beliau adalah Quss bin Saidah bin Hudzafah bin Zufar bin Iyad. Namun ada pendapat lain yang menyebutkan lebih panjang, yaitu Quss bin Saidah bin Amru bin Adi bin Malik bin Iid’aan bin An-Namir bin Wailah bin Ath-Thamtsan bin Udz Manat bin Yaqdum bin Afsha bin Da’ma bin Iyad. (Wikipedia)

Diriwatkan bahwa beliau merupakan salah satu dari sekian orang-orang jahiliyah yang masih berpegang teguh dengan ajaran Nabi Ibrahim -‘alaihissalam-. Beliau wafat tidak lama sebelum diutusnya Nabi Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Tidak hanya mempelopori pengucapan ‘Amma ba’du’ saja, tercatat ada beberapa hal yang beliau adalah orang pertama yang melakukan atau mengatakannya, di antaranya adalah:

>> Berkhutbah sambil memegang tongkat.
>> Mengatakan ( مِنْ فُلَانٍ إِلَى فُلَانٍ ) “dari fulan untuk fulan”.
>> Mengatakan ( البَيِّنَةُ عَلَى الـمُدَّعِي ، وَاليَمِيْنُ عَلَى مَنْ أَنْكَرَ ) yang artinya “Yang mengaku harus menunjukkan bukti, dan yang menyangkal harus bersumpah”.

Sahabat Kamus Mufradat yang budiman. Langsung saja, berikut ini salinan pidato Quss bin Saidah yang terkenal. Disampaikan di hadapan banyak orang yang berkumpul di Pasar Ukaz.

Ia mengajak manusia untuk merenungi tanda-tanda kekuasaan Allah di muka bumi, dan meninggalkan sesembahan-sesembahan selain-Nya, dan kembali kepada ajaran luhur dan murni dari nenek moyang mereka, Nabi Ibrahim -‘alaihissalam-. Selamat membaca dan belajar.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ! اِسْـمَعُوا وَعُوا ، وَإِذَا وَعيتُمْ فَانْتَفِعُوا
Wahai manusia! Dengarkan dan fahamilah, jika kalian faham, maka ambillah manfaatya.


إِنَّهُ مَنْ عَاشَ مَاتَ ، وَمَنْ مَاتَ فَاتَ ، وَكُلُّ مَا هُوَ آتٍ آتٍ ؛ مَطَرٌ وَنَبَاتٌ ، وَأَرْزَاقٌ وَأَقْوَاتٌ ، وَآبَاءٌ وَأُمَّهَاتٌ ، وَأَحْيَاءٌ وِأَمْوَاتٌ ، جَمْعٌ وَشَتَاتٌ ، وَآيَاتٌ بَعْدَ آيَاتٍ
Sungguh siapa yang hidup pasti mati, siapa yang mati pasti sirna, dan semua yang datang pasti datang; hujan dan tanaman, rezeki dan makanan, ayah dan ibu, orang hidup dan orang mati, persatuan dan perpecahan, dan tanda demi tanda.


إِنَّ فِي السَّمَاءِ لَـخَبَرًا ، وِإِنَّ فِي الأَرْضِ لَعِبَرًا ، لَيْلٌ دَاجٌ ، وَسَـمَاءٌ ذَاتُ أَبْرَاجٍ ، وَأَرْضٌ ذَاتُ فِجَاجٍ ، وِبِـحَارٌ ذَاتُ أَمْوَاجٍ
Sesungguhnya di langit ada pelajaran, dan sesungguhnya di bumi ada nasihat, malam yang kelam, langit bergugusan bintang, bumi nan luas, dan lautan bergelombang.


مَالِي أَرَى النَّاسَ يَذْهَبُوْنَ وَلَا يَرْجِعُوْنَ ؟ أَرَضُوا بِالـمُقَامِ فَأَقَامُوا ، أَمْ تُرِكُوا هُنَاكَ فَنَامُوا ؟
Ada apa dengan diriku melihat manusia pergi dan tidak kembali? Apakah mereka suka tinggal lalu menetap? Atau mereka ditinggal di sana lalu tidur?


أَقْسَمَ قُسٌّ قَسَمًا حَقًّا لَا خَائِنًا فِيْهِ وَلَا آثِـمًا ، إِنَّ للهِ دِيْنًا هُوَ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ دِيْنِكُمُ الَّذِي أَنْتُمْ عَلَيْهِ وَنَبِيًّا قَدْ حَانَ حِيْنُهُ وَأَظَلَّكُمْ أَوَانُهُ وَأَدْرَكَكُمْ إِبَّانُهُ
Quss bersumpah dengan sumpah yang benar, tiada berkhianat atau berdosa, sesunggunya Allah memiliki agama yang lebih Dia cintai dari agama yang sekarang kalian anut, dan Dia (memiliki) seorang nabi yang telah tiba dan dekat masa kedatangannya.


فَطُوْبَى لِمَنْ أَدْرَكُهُ فَآمَنَ بِهِ وَهَدَاهُ ! وَوَيْلٌ لِمَنْ خَالَفَهُ وَعَصَاهُ
Sungguh beruntung siapa yang mendapatinya, lalu beriman dan diberi pentunjuk! Dan kecelekaan bagi siapa yang menyelisihi dan menentangnya.


ثُـمَّ قَالَ : تَبًّا لِأَرْبَابِ الغَفْلَةِ ، وَالأُمَمِ الـخَالِيَةِ ، وَالقُرُوْنِ الـمَاضِيَةِ
Kemudian ia berkata:
Celakalah orang-orang yang lalai, umat-umat yang telah berlalu, dan generasi-generasi pendahulu.


يَا مَعْشَرَ إِيَادٍ ! أَيْنَ الآبَاءُ وَالأَجْدَادُ ، وَأَيْنَ الـمَرِيْضُ وَالعُوَّادُ ، وَأَيْنَ الفَرَاعِنَةُ الشِّدَادُ ، أَيْنَ مَنْ بَنَى وَشَيَّدَ ، وَزَخْرَفَ وَنَـجَّدَ ؟
Wahai kaumku (keturunan) Iyad ! Dimanakah ayah dan nenek moyang (kalian) ? Dimanakah orang-orang sakit dan penjenguknya? Dimanakah Fir’aun-Fir’aun yang adikuasa? Dimanakah orang-orang yang telah membangun dan meninggikan, mendekorasi dan menghiasi (bangunannya)?


أَيْنَ الـمَالُ وَالوَلَدُ ، أَيْنَ مَنْ بَغَى وَطَغَى ، وَجَـمَعَ فَأَوْعَى وَقَالَ أَنَا رَبُّكُمُ الأَعْلَى ؟
Dimanakah harta dan anak keturunan? Dimanakah orang-orang yang jahat dan semena-mena, yang mengumpulkan (harta benda) dan menyimpannya, lalu mengatakan, “Akulah Tuhan kalian yang maha tinggi”?


 أَلَـمْ يَكُوْنُوا أَكْثَرَ مِنْكُمْ أَمْوَالًا ، وَأَطْوَلَ مِنْكُمْ آجَالًا ؟
Bukankah mereka lebih harta bendanya daripada kalian, dan lebih panjang usianya?


طَحَنَهُمُ الثَّرَى بِكَلْكَلِهِ ، وَمَزَّقَهُمْ بِطُوْلِهِ ، فَتِلْكَ عِظَامُهُمْ بَالِيَةٌ ، وَبُيُوْتُـهُمْ خَاوِيَةٌ ، عَمَرَتْـهَا الذِّئَابُ العَاوِيَةُ
Bumi telah menggerus dan menghancurkan mereka, (lihatlah) tulang belulang mereka telah hancur, rumah-rumah mereka telah roboh, dan dihuni oleh serigala-serigala yang mengaum.


كَلَّا ، بَلْ هُوَ اللهُ الوَاحِدُ ، لَيْسَ بِوَالِدٍ وَلَا مَوْلُوْدٍ
Sama sekali tidak! Bahkan sebenarnya Dia adalah Allah Yang Maha Esa, tidak beranak dan tidak diperanakkan.


ثُـمَّ أَنْشَأَ يَقُوْلُ :
Kemudian ia mengatakan:


فِي الذَّاهِبِيْنَ الأَوَّلِيْنَ --- مِنَ القُرُوْنِ لَنَا بَصَائِرْ
Pada orang-orang terdahulu yang telah mati ... dari generasi sebelumnya ada pelajaran untuk kita.


لَـمَّا رَأَيْتُ مَوَارِدًا --- لِلْمَوْتِ لَيْسَ لَـهَا مَصَادِرْ
Ketika aku melihat jalan-jalan ... menuju kematian yang tidak jalan kembalinya.


وَرَأَيْتُ قَوْمِي نَـحْوَهَا --- يَـمْضِي الأَصِاغِرُ وَالأَكَابِرْ
Aku melihat kaumku, besar maupun kecil, semua menuju kesana.


لَا يَرْجِعُ الـمَاضِي إِلَــــــــــيَّ --- وَلَا مِنَ البَاقِيْنَ غَابِرْ
Tidak akan kembali hari yang telah berlalu kepadaku ... Dan ditengah mereka yang masih hidup tidak ada keabadian.


أَيْقَنْتُ أَنِّي لَا مَحَالَةَ --- حَيْثُ صَارَ القُوْمُ صَائِرْ
Aku yakin bahwa aku pasti... menuju tempat yang telah dituju semua orang.
Demikian pidato bahasa Arab milik Quss bin Saidah dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Semoga sajian di atas bisa diambil faedah dan manfaatnya, serta menjadikan Anda lebih cinta kepada bahasa Arab.

Kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih atas kunjunganya, wa jazaakumullahu khairan.

Cerita Bahasa Arab tentang Perjalanan Umroh dan Artinya

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta’ala-. Alhamdulillah, blog yang saya kelola ini termasuk terbesar di Indonesia, terutama yang membahas materi-materi bahasa Arab.

Namun banyak bloger nakal dan tidak cerdas yang salah menerapkan metode ATM (amati, tiru, dan modifikasi) sehingga mereka menduplikasi konten-konten blog ini dan menerbitkannya di blog-blog mereka tanpa menyebutkan sumber aslinya.

Dan yang melakukannya tidak hanya satu dua, banyak. Mereka ingin mendapatkan pengunjung secara instan, dan dengan cara yang tidak fair. Semoga Allah memberikan kepada mereka hidayah kepada jalan yang benar.

Sebenarnya saya senang dan gembira ketika banyak muncul web dan blog yang menyebarkan ilmu bahasa Arab. Ini sejalan dengan visi dan mimpi saya. Namun yang disayangkan adalah cara yang mereka tempuh dan gunakan. Alhamdulillah ‘alaa kulli hal.
cerita bahasa arab tentang perjalanan umroh
Sahabat Kamus Mufradat yang setia. Pada kesempatan ini saya akan kembali menulis dan berbagi contoh cerita atau karangan dalam bahasa Arab. Dan tema kali ini adalah tentang perjalanan (safar). Langsung saja, selamat belajar dan membaca.
أَحْمَدُ مُوَظَّفٌ مُسْلِمٌ مِنْ مَالِيْزِيَا ، وَهُوَ مُسَافِرٌ إِلَى مَكَّةَ الـمُكَرَّمَةِ لِأَدَاءِ العُمْرَةِ
Ahmah adalah seorang pegawai muslim dari Malaysia, dia akan pergi (safar) ke Mekah Al-Mukarrama untuk mengerjakan umroh.


ذَهَبَ أَحْمَدُ بِالحَافِلَةِ وَوَصَلَ مُبَكِّرًا إِلَى الـمَطَارِ ، وَالطَّائِرَةُ مُتَأَخِّرَةٌ
Ahmad pergi menggunakan bis dan sampai di bandara tepat waktu, (tetapi) pesawatnya terlambat.

ذَهَبَ أَحْمَدُ إِلَى اسْتِرَاحَةِ الـمَطَارِ وَجَلَسَ يَنْتَظِرُ الطَّائِرَةَ القَادِمَةَ مِنْ جَدَّةَ
Ahmad pergi ke tempat tunggu bandara (lounge) dan menunggu pesawat dari Jeddah.

وَبَعْدَ اِنْتِظَارٍ قَلِيْلٍ وَصَلَتِ الطَّائِرَةُ الآنَ
Setelah menunggu beberapa saat, sekarang pesaawatnya telah datang.

اِرْتَدَى أَحْمَدُ مَلَابِسَ الإِحْرَامِ وَأَسْرَعَ إِلَى الطَّائِرَةِ
Ahmad mengenakan pakaian ihram dan bersegera (menaiki) pesawat.

رَكِبَ أَحْمَدُ الطَّائِرَةَ وَجَلَسَ بِالقُرْبِ مِنَ النَّافِذَةِ ثُمَّ فَتَحَ الـمُصْحَفَ لِيَقْرَأَ القُرْآنَ الكَرِيْمَ
Ahmad menaiki pesawat dan duduk dekat dengan jendela, kemudian membukan mushaf dan membaca Al-Quran Al-Karim.

الطَّائِرَةُ تَطِيْرُ الآنَ فَوْقَ مَطَارِ جَدَّةَ ثُمَّ تَـهْبِطُ بِسَلِامٍ
Sekarang pesawat terbang di atas bandara Jeddah, (dan tidak lama) kemudian mendarat dengan selamat.

يَنْزِلُ أَحْمَدُ مِنَ الطَّائِرَةِ ثُمَّ يَحْمِلُ حَقِيْبَتَهُ وَيُسْرِعُ إِلَى صَالَةِ الـمَطَارِ
Ahmad turun dari pesawat, kemudian membawa kopernya, dan bersegera menuju ruang lobi bandara.

MUFRADAT

Kata-Kata Kerja ( الأَفْعَالُ ):

  1. ( وَصَلَ - يَصِلُ ) Sampai.
  2. ( ذَهَبَ - يَذْهَبُ ) Pergi.
  3. ( جَلَسَ - يَجْلِسُ ) Duduk.
  4. ( اِنْتَظَرَ - يَنْتَظِرُ ) Menunggu.
  5. ( اِرْتَدَى - يَرْتَدِي ) Memakai/Mengenakan.
  6. ( أَسْرَعَ - يُسْرِعُ ) Bersegera/Cepat.
  7. ( رَكِبَ - يَرْكَبُ ) Menaiki/Mengendarai.
  8. ( فَتَحَ - يَفْتَحُ ) Membuka.
  9. ( قَرَأَ - يَقْرَأُ ) Membaca.
  10. ( طَارَ - يَطِيْرُ ) Terbang.
  11. ( هَبَطَ - يَهْبِطُ ) Mendarat.
  12. ( نَزَلَ - يَنْزِلَ ) Turun.
  13. ( حَمَلَ - يَحْمِلُ ) Membawa.

Kata-Kata Benda ( الأَسْمَاءُ ):

  1. ( مُوَظَّفٌ جـ مُوَظَّفُوْنَ ) Pekerja/Pegawai.
  2. ( مُسْلِمٌ جـ مُسْلِمُوْنَ ) Muslim.
  3. ( مُسَافِرٌ جـ مُسَافِرُوْنَ ) Musafir (orang yang bepergian).
  4. ( عُمْرَةٌ جـ عُمُرَاتٌ ) Umroh.
  5. ( مُبِكِّرٌ / مُبَكِّرَةٌ ) Pagi=pagi/Lebih dini.
  6. ( مَطَارٌ جـ مَطَارَاتٌ ) Bandara.
  7. ( حَافِلَةٌ جـ حَافِلَاتٌ ) Bis.
  8. ( طَائِرَةٌ جـ طَائِرَاتٌ ) Pesawat.
  9. ( مُتَأَخِّرٌ / مُتَأَخِّرَةٌ ) Terlambat.
  10. ( اِسْتِرَاحَةُ الـمَطَارِ ) Tempat istirahat di Bandara (Lounge).
  11. ( قَادِمٌ / قَادِمَةٌ ) Yang datang.
  12. ( الآنَ ) Sekarang.
  13. ( بَعْدَ ) Setelah.
  14. ( اِنْتِظَارٌ ) Penantian.
  15. ( قَلِيْلٌ / قَلِيْلَةٌ ) Sedikit.
  16. ( مَلْبَسٌ جـ مَلَابِسُ ) Pakaian.
  17. ( إِحْرَامٌ ) Ihram.
  18. ( بِالقُرْبِ ) Berdekatan.
  19. ( نَافِذَةٌ جـ نَوَافِذُ ) Jendela.
  20. ( مُصْحَفٌ جـ مَصَاحِفُ ) Mushaf.
  21. ( القُرْآنُ ) Al-Quran.
  22. ( كَرِيْمٌ / كَرِيْمَةٌ ) Mulia.
  23. ( فَوْقَ ) Di atas.
  24. ( سَلَامٌ ) Selamat.
  25. ( حَقِيْبَةٌ جـ حَقَائِبُ ) Koper/Tas.
  26. ( صَالَةٌ جـ صَالَاتٌ )  Lobi.
Demikian yang bisa saya sajikan, semoga cerita bahasa Arab dan terjemahannya di atas bisa diambil manfaatnya. Kurang lebihnya mohon maaf, dan terima kasih atas kunjungannya. Wa jazaakumullahu khairan.

Teks Bacaan Surat Al-Fil, Arti, dan Mufradatnya

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta’ala-. Pada kesempatan ini, saya akan menulis hal atau kategori baru di blog ini. Apa itu? Ya, sesuai judul artikel yang Anda baca di atas, menulis sebuah surat Al-Quran dan terjemahannya.

Tidak hanya itu saja, akan ada pelajaran dan nilai lebih yang bisa Anda dapatkan. Menu tambahannya adalah penjelasan rinci setiap kosa kata bahasa Arab yang muncul dalam surat tersebut, seperti yang biasa saya lakukan dalam mengisi konten blog ini.
surat al-fil dan artinya
Sahabat pembaca yang budiman.

Pernahkan membaca Sirah Nabawiyyah? Saya rasa jawaban Anda adalah ‘Iya’. Di saat mempelajari sejarah Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, tentu Anda pernah mendengar kisah Ashabul Fil ( أَصْحَابُ الفِيْلِ ), iya bukan?! Hayoo ngaku...

Pasukan yang berada di bawah pimpinan Abrahah ini hendak menghancurkan Ka’bah yang mulia di kota Mekah. Namun Pemilik ‘Rumah’ itu, Allah -azza wa jalla- menghentikan niat jahat tersebut dan mengirim segerombolan burung yang melempari mereka dengan bebatuan panas dari neraka yang membinasakan mereka semua.

Tahun terjadinya peristiwa itu disebut Tahun Gajah ( عَامُ الفِيْلِ ), dan pada tahun itu pula Nabi Muhammad lahir ke muka bumi ini. Kisah pasukan gajah tersebut Allah -azza wa jalla- abadikan dengan sebuah surat tersendiri dalam Al-Quran, yaitu surat nomor 105, Al-Fil ( سُوْرَةُ الفِيْلِ ) yang termasuk dari surat Makkiyah.
Bagaimana bunyi, isi, dan arti surat Al-Fil? Langsung saja, baca lebih lanjut tulisan ini.

Teks Bacaan Surat Al-Fil dan Artinya

1# ( أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحٰب الفِيْلِ )

Artinya:
"Apakah kamu tidak memperhatikan, bagaimana Rabb-mu telah bertindak terhadap tentara gajah."

2# ( أَلَـمْ يَـجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيْلٍ )

Artinya:
"Bukankah Dia telah menjadikan tipu-daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia."

3# ( وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيْلَ )

Artinya:
"Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong."

4# ( تَرْمِيْهِمْ بِـحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيْلٍ )

Artinya:
"Yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar."

5# ( فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُوْلٍ )

Artinya:
"Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat)."

Mufradat Surat Al-Fil

Kata Benda ( الأَسْمَاءُ ):

  1. ( رَبٌّ جـ أَرْبَابٌ ) Tuhan
  2. ( صَاحِبٌ جـ أَصْحَابٌ ) Pemilik/Teman
  3. ( فِيْلٌ جـ فِيَلَةٌ ) Gajah
  4. ( كَيْدٌ جـ كُيُوْدٌ ) Tipu daya
  5. ( تَضْلِيْلٌ ) Bentuk isim masdhar dari kata ( ضَلَّلَ - يُضَلِّلُ ), yaitu menyesatkan. Jadi artinya adalah ‘kesesatan’.
  6. ( طًيْرٌ جـ  طُيُوْرٌ ) Burung
  7. ( أَبَابِيْلُ ) Kata dalam bentuk jamak (plural), tetapi tidak ada bentuk tunggal (mufrad)-nya. Artinya adalah ‘yang berbondong-bondong’.
  8. ( حَجَرٌ جـ حِجَارَةٌ ) Batu
  9. ( سِجِّيْلٌ ) Tanah yang terbakar atau nama lembah di neraka Jahannam.
  10. ( عَصْفٌ ) Daun Tanaman.
  11. ( مَأْكُوْلٌ ) Bentuk isim maf’ul dari kata ( أَكَلَ - يَأْكُلُ ), yaitu makan. Jadi artinya adalah ‘yang dimakan’.

Kata Kerja ( الأَفْعَالُ ):

  1. ( رَأَى - يَرَى ) Melihat
  2. ( فَعَلَ - يَفْعَلُ ) Berbuat/Melakukan
  3. ( جَعَلَ - يَجْعَلُ ) Menjadikan
  4. ( أَرْسَلَ - يُرْسِلُ ) Mengirim/Mengutus
  5. ( رَمَى - يَرْمِي ) Melempar/Membuang

Demikian, semoga sajian saya tentang teks bacaan surat Al-Fil, terjemahannya, dan penjabaran kosakata bahasa Arab yang ada dalamnya bisa menambah wawasan dan keilmuan Anda. Saya sengaja tidak menuliskan cara bacanya dengan huruf latin, karena yang saya yakini adalah adanya larangan menulis Al-Quran dengan huruf latin.

Itu saja, kurang lebihnya mohon maaf. Terima kasih atas kunjungannya, wa jazaakumullahu khairan.

5 Contoh Mukadimah Pidato Bahasa Arab [+ Cara Baca & Artinya]

Sahabat Kamus Mufradat yang semoga selalu dalam lindungan Allah -ta'ala-. Sudah sejak lama saya berkeinginan menulis materi yang berkaitan tentang khutbah atau khotbah (versi baku KBBI).

Mengapa demikian?

Pertama: Karena khutbah/pidato/orasi merupakan salah satu cabang ilmu sastra Arab. Jadi jika Anda berbicara bahasa Arab, mau tidak mau materi tersebut harus dimasukkan.

Kedua: Karena saya sangat menyukainya, dan saya banyak belajar bahasa Arab dari mendengar pidato-pidato berbahasa Arab. Bahkan saya pernah menulis ulang puluhan mukadimah khutbah dan doa penutupnya salah satu khatib Masjid Nabawi, Syaikh Abdulbari Ats-Tsubaiti ( عَبْدُ البَارِي الثُّبَيْتِي ) -hafizhahullahu ta'ala-.
contoh mukadimah pidato bahasa arab
Oleh karenanya, melalui blog ini saya ingin berbagi kepada pembaca beberapa pengetahuan yang berkaitan dengan materi tersebut. Beberapa bulan yang lalu, saya sudah pernah memposting artikel contoh pidato bahasa Arab tentang menuntut ilmu. Dan insyaallah judul lainnya akan segera menyusul.

Dan meteri kali ini adalah contoh mukadimah pidato bahasa Arab. Barangkali di antara pembaca ada yang mendapat tugas untuk berceramah atau memberikan kuliah tujuh menit (kultum) dan belum memiliki simpanan hafalan kalimat pembuka dalam bahasa Arab, maka tulisan ini adalah solusinya.

Sebenarnya banyak sekali mukadimah yang bisa dibagi, namun mempertimbangkan panjangnya artikel ini, maka saya pilihkan beberapa saja yang dirasa masyhur di kalangan masyarakat. Langsung saja, selamat membaca.

Mukadimah Pertama

إِنَّ الـحَمْدَ للهِ ، نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ 

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَـمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهُ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

أَمَّا بَعْدُ

Innal-hamda lillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu, wa na’uudzu billahi min syuruuri anfusinaa wa sayyi-aati a’maalinaa, man yahdihillahu falaa mudhilla lahu, wa man yudhlil falaa haadiya lahu, wa asyhadu allaa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu, 
...
...
...
amma ba’du

Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami dan kejelekan amal perbuatan kami, barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk, aku bersaksi bahwasannya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwasannya Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Hal sekalian manusia, bertakwalah kepada Rab-mu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya, dan dari pada keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjadi dan mengawasimu.” (QS. An-Nisa: 1)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapatkan kemenangan yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 71-72)

amma ba’du

Mukadimah Kedua

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ ، فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِـمِيْنَ ؛ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ أَرْسَلَهُ اللهُ رَحْـمَةً لِلْعَالَمِيْنَ ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ الـمُؤْمِنِيْنَ ، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الغُرِّ الـمَيَامِيْنِ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiina, wal-‘aaqibatu lil-muttaqiina, falaa 'udwaana illaa 'alazh-zhaalimiina; wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin arsalahullahu rahmatan lil-‘aalamiina, wa ‘alaa azwaajihith-thaahiraati ummahaatil-mu`miniina, wa ‘alaa aalihith-thayyibiina wa ash-haabihil-ghurril-mayaamiini, wa man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba’du

Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam, kesudahan yang baik hanya milik orang-orang bertakwa, dan tidak ada permusuhan melainkan hanya kepada orang-orang zalim; Shalawat dan salam tercurahkan kepada nabi dan utusan paling mulia, nabi dan kekasih kita Muhammad yang Allah utus menjadi rahmat bagi semesta alam, kepada istri-istrinya yang suci, ibu-ibu kaum mukminin, keluarganya yang baik, sahabat-sahabatnya yang mulia dan diberkahi, dan kepada siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan, amma ba’du

Versi Singkatnya:


الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iina, wa man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba’du


Segala puji hanya milik Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam tercurahkan kepada nabi dan utusan paling mulia, nabi dan kekasih kita Muhammad, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, dan kepada siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan, amma ba’du

Mukadimah Ketiga

الـحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهَ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillahi wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa rasuulillahi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man waalaahu, amma ba’du

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam selalu tercurahkan atas utusan Allah, keluarga, sahabat, dan yang mencintainya, amma ba’du

Mukadimah Keempat

الـحَمْدُ للهِ عَلَى إِحْسَانِهِ ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِهِ ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ ، وَأَشْهَدَ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي إِلَى رِضْوَانِهِ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَإِخْوَانِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi ‘alaa ihsaanihi, wasy-syukru lahu ‘alaa tawfiiqihi wam-tinaanihi, wa asyhadu allaa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lahu ta’zhiiman lisya`nihi, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhud-daa’ii ilaa ridhwaanihi, shallallaahu ‘alaihi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa ikhwaanihi wa sallama tasliiman katsiiran, amma ba’du

Segala puji hanya milik Allah atas kebaikan-Nya, segala syukur hanya kepada Allah atas taufiq dan karunia-Nya, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah satu-satu-Nya, tidak ada sekutu bagi-Nya segala puji bagi-Nya, aku bersaksi pula bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya yang menyeru kepada keridhaan-Nya, semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam yang melimpah kepadanya, keluarga, sahabat, dan pengikutnya, amma ba’du

Mukadimah Kelima

الـحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مَنْ لَا نَبِيَّ وَلَا رَسُوْلَ بَعْدَهُ ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ بِـهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ ، أَمَا بَعْدُ

Alhamdulillahi wahdahu, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa man laa nabiyya wa laa rasuula ba’dahu, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa man tabi’a bihudaahu ilaa yawmil-qiyaamati, amma ba’du

Segala puji hanya milik Allah semata, shalawat dan salam selalu tercurah kepada yang tidak ada nabi dan rasul setelahnya, kepada keluarga, sahabat, dan yang mengikuti petunjuknya hingga hari Kiamat, amma ba’du
Demikian sahabat setia Kamus Mufradat, 5 contoh kalimat pembuka (mukadimah) ceramah dalam bahasa Arab. Alhamdulillah telah saya lengkapi dengan cara membacanya dalam tulisan latin, dan disertai pula dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia.

Itung-itung sekali mendayung dua pulau terlampaui. Selain bisa menghafal mukadimah, Anda pun bisa mempelajari kosakata bahasa Arab. Sekian, kurang lebihnya mohon maaf, terima kasih atas kunjunganya, wa jazaakumullahu khairan.